Cari Blog Ini

Minggu, 19 Januari 2014

DNA Forensik [Biologi]


MATERI POKOK
FORENSIK Darah, Bahan Genetik, Hasil Ekskresi danPencernaan


Ruang Lingkup
Bahan penyusun tubuh dapat dipakai untuk menyidik (melacak) tentang identitas pemilik tubuh, diantaranyayakni darah, bahan genetik (DNA), hasil ekskresimaupun pencernaan.

Materi yang perlu dipahami siswa yakni tentang
-Identifikasi korban atau pelaku berdasarkangolongan darah
-Kondisi tubuh korban untuk mengetahui penyebab kematian
-Isolasi bahan genetik DNA, bagian-bagiantubuh yang dapat digunakan sebagai sumber mendapatkan DNA.
- Hasil ekskresi urin dapat dilihat kandungansenyawa berbahaya yang dikonsumsi oleh pelakuatau mayat
-Hasil pencernaan baik di lambung maupun diusus atau feces, pada mayat dapat memberikan petunjuk bahan yang dimakan oleh korban untuk keperluan forensik.


Kisi-kisi Soal
-Dapat mengidentifikasikan korban atau pelaku berdasarkan golongan darah
-Dapat menjelaskan kondisi tubuh korban yangmenyebabkan kematiannya
-Dapat mengetahui cara isolasi bahan genetik DNA, bagian-bagian tubuh yang dapat digunakansebagai sumber mendapatkan DNA
-Dapat mengidentifikasikan kandungansenyawa berbahaya yang dikonsumsi oleh pelaku,mayat dari sampel urinnya
-Dapat mengidentifikasi hasil pencernaan baik di lambung maupun feses pada mayat untuk memberikan petunjuk tentang bahan yang dimakan korban.


Uraian Singkat Materi
Forensik merupakan ilmu yang mengembangkan cara penyidikan untuk mencari identitas seseorang baik  pelaku atau korban, berdasarkan antara lain kondisitubuh, sisa bagian tubuh, atau hasil ekskresi maupun pencernaan.

Golongan darah untuk forensik 
-Pelacakan identitas korban atau pelakukejahatan antara lain dapat dikenali dari darahyang tertinggal ditempat kejadian. Darah tersebutdapat diidentifikasi karena ada tidaknya proteinaglutinogen A, B atau AB. Namun, golongandarah sering belum mencukupi bukti untuk menentukan identitas seseorang.untuk itu perludilakukan pencarian bukti antara lain dengan menggunakan DNA dari jaringan tubuh yang tertinggal (misalnya : darah, akar rambut).

Kondisi tubuh korban untuk forensik 
Korban akibat perlakuan kekerasan(pemukulan atau jatuh) dapat meninggalkanluka-luka mulai dari lembam, memar, retak atau patah tulang. Adanya luka pada kepalakorban,hingga mengenai jaringan otaknya,umumnya menjadi penyebab kematiannya. Lukalembam atau memar umumnya disebabkan oleh pukulan yang keras atau terjatuh. Warna birukehitaman pada kulit korban disebabkan karena pecahnya pembuluh darah, terutama arteri. Namun, apabila kondisi mayat tadi meninggalnya cukup lama sering juga muncullembam seperti bekas pukulan.
Bahan genetik DNA untuk forensik 

Bahan genetik DNA dapat digunakan sebagaisumber untuk mendapatkan informasi tentangidentitas seseorang. Sebagai contoh, kasuskecelakaan yang menyebabkan tubuh korbanhancur atau terbakar, maka dapat dilacak identitas korban tersebut denganmembandingkan DNA dari korban tersebutdengan DNA dari orang yang diduga memilikihubungan keluarga dengan si korban.
Hampir semua sel penyusun tubuh seseorangmengandung bahan genetik yang identik, karenatubuh manusia berkembang dari satu sel telur yang dibuahi, selanjutnya membelah menjadi banyak sel dengan bahan genetik yang sama.Bahan genetik tersebut dapat diambil(diisolasi) dari sisa-sisa jaringan yang masihmengandung sel-sel yang berinti.
Bahan genetik DNA juga bisa dipakai untuk menyidik pelaku kejahatan, misalnya pembunuhan atau kekerasan. Apabila si pelakutindak kekerasan tadi meninggalkan sebagiansel-sel tubuhnya,misalnya sel yang ada pada akar rambut pelaku, maka dapat dilakukan isolasiDNA dan dianalisa untuk penyidikan.Gambar pola sidik jari (dalam lingkaran) dan pola potongan DNA (pita dalam kotak) dari dua orangyang berbeda menunjukkan perbedaan pola baik  pada sidik jarinya maupun sidik DNA nya untuk masing-masing orang tersebut.

Hasil ekskresi urin untuk forensik 

Hasil ekskresi tubuh, antara lain urin, dapatdigunakan sebagai bahan penyidikan terhadapkasus keracunan, mengkonsumsi psikotropikamaupun penyebab kematian seseorang.
Tubuh berusaha mengeluarkan sisametabolisme atau senyawa racun yang tidakdiperlukan terutama melalui urin. Apabilaseseorang mengkonsumsi bahan psikotropika,misalnya narkotika atau pil ekstasi, maka dalamurinnya akan mengandung senyawa hasil perombakan bahan tersebut. Kejadian ini banyak dilakukan untuk mengetes seseorang apakah diamengkonsumsi obat-obatan terlarang.Kandungan bahan berbahaya dalam urin yangmenyebabkan kematian seseorang juga dapatdigunakan untuk keperluan forensik. Urin pada wanita hamil juga mengandunghormon yang khas yakni hCG (human chorionicgonadotropin). Adanya hormon tersebut dapatdigunakan sebagai penyidikan kasus yang didugakarena ada hubungannya dengan kehamilan.

Hasil pencernaan untuk forensik 

Tubuh dapat memberikan reaksi akibatmengkonsumsi makanan yang mengandungracun. Sebagai contoh, zat arsenik, potasium, dapat mematikan apabila ada dalam lambungkorban.
Lama bahan tadi berada dalam tubuh dapatdilihat dari isi lambung korban atau darifesesnya. Apabila zat berbahaya tadi dijumpaidalam lambung dengan jumlah cukup banyak  berarti korban sengaja diracun untuk segera mati.Apabila bahan tadi ditemui dalam feses dandalam lambung hanya dalam jumlah sangat kecil,kemungkinan korban diracuni secara pelan-pelanmelalui zat yang dicampurkan dalam makananatau minumannya dalam jumlah sedikit tapi sering dikonsumsi.

FORENSIK : SIDIK JARI, ANATOMI DAN HISTOLOGI
Suatu organisme hidup adalah sebuah unit yangkompleks dari zat-zat fisika-kimiawi yang mampumelakukan regulasi sendiri,metabolisme, danreproduksi. Selain itu organisme hidup menunjukkankemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungannya,tumbuh dan bergerak, serta beradaptasi. Bagaimanakahdengan organisme tak hidup?. Apakah mereka akanmelakukan aktivitas seperti halnya organisme hidup?.Tentu saja tidak. Apa dan bagaimanakah yang terjadisaat organisme hidup mengalami kematian?. Banyak teori yang disampaikan untuk menjelaskanmekanismenya. Pada dasarnya kerusakan sel-sel yangmengarah ke kematian sel, selanjutnya kematian jaringan, organ, sampai ke kematian individu padaorganisme multiseluler sangatlah kompleks. Ilmu yangmempelajari kelainan sel/jaringan/organ yangdisebabkan luka atau penyakit adalah
 patologi
. Terdapat4 proses sehingga terbentuk keadaan yang patologik,yaitu : penyebabnya, mekanismenya (patogenesis), perubahan-perubahan morfologik yang muncul, dan perubahan fungsional yang disebabkan perubahanmorfologik (perubahan secara klinik).Pada sel yang normal, secara genetik telah diatur  baik struktur maupun fungsinya untuk pengaturan metabolisme, diferensiasi, merespon stimuli yangdatang, dan fungsi lainnya. Sebagai contoh adalah sel-sel otot gerak. Perbesaran sel-sel otot akan tetap dalamkeseimbangan untuk mampu melaksanakan aktivitasyang berlebih. Respon adaptif ini yang mengalami penurunan baik dalam ukuran maupun fungsinya.Apabila respon adaptif yang sedikit / ringan tidak dapatdilakukan, atau pada kasus tertentu adaptasi ini tidak  berjalan, maka dikenal sebagai kerusakan sel/sel yangluka. Apabila kerusakan terjadi terus menerus, dan seltidak mampu lagi mengatasinya maka terjadilahkematian sel (irreversible injury/cell death) dan keadaanini tak dapat diperbaiki kembali. Berikut adalah gambar kerusakan sel yang mengarah ke kematian sel, gambar 1.Gambar 2 menjelaskan tentang hubungan antara selnormal, sel yang beradaptasi, dan sel yang mengalami kerusakan namun masih dapat kembali normal, dan selmati.Penyebab kerusakan atau kematian sel bermacam.Pertama adalah hipoksia disebabkan kekurangan / tidak ada suplai darah (ischemia), misalnya padaarterisklerosis; termasuk juga menurunnya kapasitasoksigen terlarut dalam darah yang terjadi pada penderita anemia atau karena keracunan karbon-monoksida. Ke dua adalah karena benturan fisik, termasuk  benturan mekanik (disebabkan oleh benda-benda),keadaan suhu yang ekstrim (misalnya terlalu dingin, atauterlalu panas/terbakar), perubahan tekanan atmosferik yang mendadak, radiasi, serta shok karena benda-bendaelektronik.Ke tiga, kerusakan sel yang mengarah ke kematiansel dapat diakibatkan oleh bahan-bahan kimia dan obat-obatan. Banyak sekali bahan kimia dan obat-obatan yang berbahaya bagi tubuh, mulai dari menyebabkan iritasi(alergi ringan), sampai menyebabkan kematian individu.



Larutan gula atau garam pada konsentrasi hipertonik sangat memungkinkan menyebabkan kerusakan selsecara langsung. Bahkan oksigen dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan. Berbagai bahan kimia yang dikenal beracun adalah : arsenic,sianida, garam merkuri mampu menyebabkan kerusakansel bahkan menyebabkan kematian individu dalamwaktu singkat, yaitu dalam hitungan menit atau jam saja.Bahan lain yang sering kita jumpai misalnya, air danlingkungan yang terpolusi, insektisida, herbisida, berbagai industri yang membuang limbah 3B (bahan berbahaya, karbon monoksida, asbestos), alcohol, danobat-obatan narkotika, dan bahkan obat-obatan yang berfungsi meningkatkan berbagai fungsi serta untuk  pengobatan penyakit.Ke empat, kerusakan sel disebabkan oleh kumanatau agen penyakit. Kuman atau agen penyakit ini sangat bervariasi ukurannya, dari submikroskopik (virus)sampai ke parasit yang besar ukurannya, seperti cacing pita. Diantaranya terdapat, rickettsiae, bakteri, fungi, dan parasit lainnya. Karena bermacamnya penyebabkerusakan maka akibatnya juga beragam tergantung pada penyebabnya.Ke lima, disebabkan oleh reaksi-reaksi imunologik.Keadaan ini dapat menyebabkan individu tetapsurvive/bertahan hidup, atau mati. Meskipun sistim imuntubuh juga berfungsi untuk melawan kuman penyakit,keadaan ini juga menyebabkan perubahan sampai kekerusakan sel-selnya. Reaksi anapilatik terhadap proteinasing atau dapat menyebabkan kejadian autoimun.Ke enam, adalah kelainan genetic.Keadaan kerusakan atau perubahan secara genetic dapatmenyebabkan malformasi secara congenital,sebagaicontoh sindroma down. Kekeliruan metabolisme saatkehamilan dapat meningkatkan resiko ketidaknormalanreaksi enzimatik yang ada.Penyebab perubahan yang mengarah ke kerusakansel yang ke tujuh adalah ketidakseimbangan pola makan(nutritionalimbalance). Kekurangan kalori protein yangterus menerus dapat menyebabkan kematian individu.
Selain itu kelebihan lemak (kegemukan) dapat berakibatmeningkatnya untuk memperoleh atherosklerosis.Selanjutnya, gambaran secara anatomi dan histologimulai dari sel sampai individu juga beragam, sangatkompleks. Pada kesempatan ini hanya diberikan beberapa gambaran saja. Selain itu, perlu dipahami bahwa untuk mendiskripsikan temuan hewan/manusiayang mati dimulai dari aspek morfologiknya, kemudiananatomi, dan bila perlu cara histologik. Kesemua datayang diperoleh dipadukan dengan lingkungan saat jasadditemukan. Hal tersebut sangat membantu untuk identifikasi jasad secara lengkap.Analisis sidik jari sering dilakukan, meskipun jasadtelah diketahui identitasnya. Hal ini sebagairecorddata. Secara genetik, kita adalah individu yang diploid(separo dari bapak dan separo lainnya dari ibu), apabilakita cermati sidik jari (garis-garis .....) yangmenyusunnya sangat beragam, dan setiap individuadalah berbeda. Sehingga keadaan ini sangat membantudalam identifikasi temuan jasad. Selain itu struktur gigi, bahkan sampai tingkat analisis DNA saat ini menjadi penting untuk menelusuri jejak jasad.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar